Agar Keluarga Kita Menjadi Penghuni Surga
23 August 2006 at 9:25 am | Posted in Taujih | 12 Comments
“ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapakah lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal ” (QS Ali Imran (3):133-136). Surga? Tak satupun manusia yang tidak ingin surga. Namun, tidak semua manusia mau menyifati dirinya dengan sifat-sifat penghuni surga. Surga, sebuah kata yang mampu mengobarkan semangat perjuangan generasi terbaik, para shahabat radhiyallahu ‘anhum agar dapat menjadi peghuninya, meski harus mengobarkan nyawa untuk meraihnya. Namun, surga tidak gratis. Untuk memasukinya harus dengan tiket. Dan tiket masuknya adalah takwa dalam artian yang luas.
|
|
Kriteria Penghuni Surga | |
Ayat di atas memaparkan kriteria-kriteria orang yang bertakwa yang akan menghuni surga, yaitu : |
|
1. | Menafkahkan harta di waktu lapang maupun sempit |
Salah satu cirri penghuni surga adalah ia suka berbagi. Selalu bersemangat untuk menafkahkan hartanya dalam kondisi apapun. Kelapangan tidak membuatnya sombong dan lupa terhadap saudaranya yang membutuhkan. Kesempitan tidak menjadikannya patah semangat berbagi dan banyak berkeluh kesah. Nilai-nilai takwa yang tertancap di hatinya mampu merobohkan kekokohan ‘tembok’ syahwat harta dan menghancurkan benih-benih kekikiran yang menyelimuti hati. Karenanya menghidupkan ruhul ‘atha’ (semangat memberi/berbagi) dalam kehidupan rumah tangga adalah sebuah keniscayaan jika kita mengharapkan keluarga kita menjadi penghuni surga.
|
|
2. |
Menahan amarah |
Salah satu ciri penghuni surga adalah ia suka berbagi. Selalu bersemangat untuk menafkahkan hartanya dalam kondisi apapun. Kelapangan tidak membuatnya sombong dan lupa terhadap saudaranya yang membutuhkan. Kesempitan tidak menjadikannya patah semangat berbagi dan banyak berkeluh kesah. Nilai-nilai takwa yang tertancap di hatinya mampu merobohkan kekokohan ‘tembok’ syahwat harta dan menghancurkan benih-benih kekikiran yang menyelimuti hati. Karenanya menghidupkan ruhul ‘atha’ (semangat memberi/berbagi) dalam kehidupan rumah tangga adalah sebuah keniscayaan jika kita mengharapkan keluarga kita menjadi penghuni surga. Hanya pancaran sinar takwa yang mampu meredam dan meredupkan ‘nyala’ marah. Keperkasaan seseorang tidak ditandai dengan kekekaran otot tubuhnya, melainkan ditandai dengan “ kemampuan untuk mengendalikan diri di saat marah ” sebagaimana sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim (Tafsir Ibnu Katsir I/436).
|
|
3. | Mema’afkan kesalahan orang |
Seseorang yang mampu menahan amarah dan memaafkan kesalahan oran g lain bukan saja menjadi hamba yang mulia dalam perspektif Robani dan Nabawi, tetapi juga disukai oleh sesama, termasuk keluarga. Karenanya pantas ia menjadi penghuni surga di akhirat sebab ia telah menghadirkan surga dalam kehidupannya di dunia.
|
|
4. | Apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat Allah, tidak meneruskan perbuatan kejinya itu lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka |
Orang yang bertakwa, calon penghuni surga bukanlah malaikat yang tanpa dosa. Ia manusia biasa, melekat padanya seluruh atribut kemanusiaannya. Hanya saja dominasi nilai-nilai positif (takwa) dalam dirinya mampu menjadikannya menjadi oran g cerdas dalam membaca situasi sehingga mengetahui benar apa yang mesti ia perbuat. Selama seseorang ingat Allah, selama di hatinya terdapat deringan dzikir, dan selama di dalam ruhnya terdapat percikan istigfar, maka akan terbit kembali cahaya yang memancarkan sinar terangnya ke seluruh relung jiwa. Sehingga menyemangati pemiliknya untuk membuka lembaran-lembaran hidup baru dalam naungan ridha Illahi.
|
|
Agar seluruh anggota keluarga kita menjadi penghuni surga, kita harus mengerahkan seluruh waktu, tenaga, kemampuan dan harta kita untuk mengkondisikan, mendidik dan membina mereka sehingga mereka memiliki kriteria-kriteria tersebut di atas. Namun, semua itu perlu waktu dan harus kontinyu. Tidak semudah membalik telapak tangan. Wallahu a’alam bish showab … Dikutip dari Ummi No.4/XVII Agustus 2006
|
12 Comments »
RSS feed for comments on this post. TrackBack URI
Leave a Reply
Blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.
semoga kita menjadi salah satu dari sejumlah ahli surga pilihan Allah ..
(pengennya tuh …????)
Comment by dhada— 11 January 2007 #
Hiasilah hari-harimu dengan berSEDEKAH, karena banyak keAJAIBan bersarang di dalamya …
Yukkk sedekah …
Sedekah senyummmmmmmmmmm 🙂
Comment by dhada— 11 January 2007 #
assalamu’alaikum…
semoga keluarga kita dapat berkumpul di surga-Nya.
I wish this dream will be.
May Allah strenghten each other to finb Allah’ love.
Comment by farikah_azzahra— 4 December 2007 #
mhn dikirim kumpulan dakwah jum,at
salam sawono
Comment by sarwono— 15 January 2008 #
Allah, jadikan hamba salah seorang hamba-Mu yang pantas menjadi pewaris surga-Mu
Comment by nungke— 11 November 2008 #
Assalamualaikum.wr.wb…
Semoga keluarga dan orang-orang tersayang berada dalam SurgaNya kelak. Amin…
Comment by muji handayani— 19 November 2008 #
salamelekom…. numpang singgah, isi materinya bagus, sekalian minta izin copy paste ya…
Comment by abu hasan, Lc— 28 December 2008 #
smoga jadi keluarga yang bahagia, btw boleh sharing g ???
Comment by sweety— 28 December 2008 #
ya Allah jadikan lah hamba dan keluarga serta orang-orang tersayang sebagai ahli syurga, Jazakallah kahiran katsiran materinya, mutu bgt…… boleh ngopi khan?
Comment by erni— 2 February 2009 #
alhamdulilah daku mendapat serba sedikit peringatan
Comment by nizam— 3 June 2009 #
There is some really great information at this site. I spent quite a bit of time reading these tidbits of knowledge and came away enlightened.
Comment by keluarga— 12 December 2010 #
mantab
Comment by womi— 5 May 2015 #